Tentang ini jadi mengingatkanku akan kisah sebuah film kalo tidak salah judulnya "hati seluas samudera " walaupn film ini sudah cukup lama tapi cukup membuatku terharu karena sarat akan makna singkat kata dalam film tersebut dipaparkan akan kisah perjuangan seorang ayah dalam membina keluarganya,dengan ketiga anaknya. ayah tersebut cukup sukses dari segi usahanya tapi ketiga anaknya sangatlah manja, kerjanya hanyalah berhura-hura Dengan penuh kesabaran ayah tersebut terus menasehati dan memikirkannya. tapi ketiga anaknya tetap dengan kebiasaannya. suatu saat terjadilah peristiwa yang tidak diduga usaha ayah tersebut bangkrut, karena rekan bisnis sekaligus sahabatnya itu berkhianat akhirnya si ayah dililit hutang sampai jatuh miskin dengan keadaan terjepit seperti itulah akhirnya anak2nya tidak bisa berhura-hura kembali mereka mulai mau bekerja bahkan setiap dapat uang mereka selalu menyisihkan untuk ayahnya. tapi disisi lain ayah tersebut mulai melakukan kebiasaan2 buruk bahkan uang hasil jerih anak2nya dipakai berhura-hura sebagaimana yang dulu dilakukan oleh anaknya. melihat hal seperti itu marahlah ketiga anaknya kepada ayah tersebut, karena tidak terima hasil jerih payahnya dipakai hura-hura bahkan karena merasa dipermalukan,mengantarkan siayah tersebut ke pintu penjara. didalam penjara kadang siayah merenung, dulu ketika dia berjaya, begitu mudah dia memberikan uang berpuluh2 juta buat anaknya, bahkan dengan sabar terus menasehatinya meskipun kebiasaan anak2nya tetap seperti itu. tapi setelah dia jatuh bangkrut dan tergoda melakukan kebiasaan buruk malah mengantarkannya ke pintu penjara dan tidak ada satupun dari anak2nya yang merasa iba kepadanya. Terdengarlah kabar oleh rekan bisnisnya yang disebut berkhianat itu, bahwa keadaan ayah tersebut sekarang kondisinya sangat memprihatinkan. sudah bangkrut, sakit2an, dipenjara dan sangat dibenci oleh anak2nya. akhirnya dengan memberanikan diri datanglah rekan bisnisnya itu keanak2nya dan sudah pasti caci maki bahkan sebuah pukulan yang dia dapatkan. karena rekan bisnisnya itu telah berkhianat yang telah membuat hidupnya susah. tapi rekan bisnis-nya itu tetap berdiam diri, akhirnya dia berkata "aku datang kesini bukan untuk kepentinganku tapi aku datang untuk sahabatku karena aku tidak tahan melihat perlakuan kalian kepada ayahmu sendiri seperti itu" tapi dengan emosi anak2nya berkata " dasar pengkhianat, dia bukan ayah kami, dia layak dipenjara karena dia telah mempermalukan kami. dia bukan ayah kami!" rekan bisnis-nya itu geleng2 kepala " kalian memang benar2 keterlaluan,seandainya kalian tahu kejadian sebenarnya dan apa yang telah ayahmu lakukan untuk kalian pasti kalian menyesal,tapi aku dulu sudah berjanji kepada sahabatku untuk tidak menceritakannya, tapi saya tidak tahan…baik, akan saya ceritakan maafkan aku sahabatku" bisiknya. "Dengarkan baik2 Ayah kalian melakukan semua itu untuk kalian!, dia tidak bangkrut!, dia hanya menitipkan usahanya padaku utk mendidik kalian, dan akhirnya sekarang kalian mulai bisa hidup mapan..tapi kalian sungguh tega malah membiarkannnya dipenjara dan terus membencinya" kagetlah anak2 tersebut mendengar pengakuan rekan bisnis ayahnya itu, orang yang telah mereka anggap pengkhianat ternyata dia tetap sahabat ayahnya yang ikut membantu juga beperan didalamnya. akhirnya pergilah mereka menjemput ayahnya kepenjara dan tak hentinya mereka menangis dan minta maaf karena sesalnya. "Ternyata seorang ayah yang selama ini dibencinya adalah seorang ayah yang berhati seluas samudera"